Lapang dada adalah perasaan tenang dan damai yang dirasakan seseorang, meskipun dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan hidup. Sebab-sebab yang membuat hati seseorang menjadi lapang, berdasarkan ajaran Islam. Berikut adalah sepuluh sebab penyebab lapang dada:
1. Cahaya yang Allah Masukkan ke dalam Hati Hambanya
Cahaya ini adalah keimanan yang menyinari hati, membuat dada lapang. Barangsiapa yang dilapangkan dadanya oleh Allah untuk Islam, maka dia berada di atas cahaya dari Rabb-nya. Allah berfirman:
Maka, apakah orang yang Allah bukakan hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka, celakalah mereka yang hatinya membatu dari mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. Az-Zumar: 22).
Semakin besar cahaya keimanan dalam hati, semakin luas dada seseorang. Jika cahaya ini hilang, hati akan terasa sempit seperti terpenjara.
2. Menerima Harta sebagai Ketetapan Allah
Meyakini bahwa harta adalah ketetapan Allah yang ditentukan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi membuat seseorang rendah hati dan tidak sombong. Dengan keyakinan ini, seseorang akan merasa lapang dada dan menyadari bahwa segala karunia berasal dari Allah.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al Ash radhiallahu’anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah telah menuliskan takdir seluruh makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi”. (HR.Muslim no.2653)
3. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Orang yang memiliki cahaya keimanan dalam hatinya akan lapang dada ketika diuji dengan sakit atau kesulitan. Dia tidak berkeluh kesah, tetap sabar, dan menerima dengan ikhlas ketetapan Allah.
4. Menerima Syariat dengan Penuh Keikhlasan
Orang yang beriman menerima segala ketetapan Allah, termasuk syariat yang mungkin terasa berat bagi sebagian orang. Contoh: larangan riba. Meskipun ia mungkin sedang membutuhkan modal, keimanan membuatnya merasa lapang dalam menerima larangan tersebut tanpa merasa terbebani.
Demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga bertahkim kepadamu (Nabi Muhammad) dalam perkara yang diperselisihkan di antara mereka. Kemudian, tidak ada keberatan dalam diri mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka terima dengan sepenuhnya. (QS. An Nisa: 65)
5. Takut kepada Allah dan Membenci Maksiat
Ketika cahaya iman masuk ke dalam hati, seseorang akan takut kepada Allah dan membenci maksiat, bahkan saat sendirian. Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat, “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)
6. Memperbaharui Keimanan secara Terus-menerus
Iman bisa rusak dan usang, sebagaimana pakaian yang lama dipakai. Oleh karena itu, penting untuk selalu memohon kepada Allah agar memperbaharui iman. Dengan iman yang selalu diperbaharui, dada akan tetap lapang.
7. Meninggalkan Maksiat karena Takut kepada Allah
Seseorang yang meninggalkan maksiat karena takut taubatnya tidak diterima oleh Allah akan merasakan kelapangan dada. Ketika hatinya benar, maka lisannya dan amal perbuatannya juga akan mencerminkan keimanan yang ada di dalam hatinya.
8. Mudah dalam Melakukan Ketaatan
Orang yang memiliki keimanan dalam hati akan merasa lapang ketika menjalankan ketaatan. Mereka tidak malas menghadiri majelis ilmu, melaksanakan shalat sunnah, dan menggunakan anggota tubuhnya untuk kebaikan, seperti mendengar kajian atau melihat hal-hal yang bermanfaat.
9. Lapang Dada dalam Meninggalkan Kemaksiatan
Selain merasa lapang saat melakukan ketaatan, seseorang juga akan merasakan lapang dada ketika meninggalkan kemaksiatan. Dia tidak merasa terbebani oleh godaan duniawi dan merasa ringan meninggalkan hal-hal yang haram.
10. Contoh Ka’ab bin Malik yang Dibantu dengan Taubat
Ka’ab bin Malik, sahabat Nabi yang diboikot selama 40 hari karena tidak ikut perang Tabuk, merasakan dada yang sangat sempit. Namun setelah taubatnya diterima, lapang dadanya kembali. Dan kepada tiga orang yang ditangguhkan taubatnya, dunia terasa sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas.
Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu (orang-orang mukmin) di medan peperangan yang banyak dan pada hari (perang) Hunain ketika banyaknya jumlahmu menakjubkanmu (sehingga membuatmu lengah). Maka, jumlah kamu yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu kemudian kamu lari berbalik ke belakang (bercerai-berai). (At-Taubah: 25).
Cahaya iman yang masuk ke dalam hati membuat seseorang tetap optimis meskipun berada dalam ujian.
Lapang dada bukan hanya soal materi atau keadaan hidup, melainkan tentang bagaimana cahaya keimanan masuk ke dalam hati seseorang. Dengan iman yang kuat, seseorang akan merasakan kelapangan dalam menghadapi apa pun yang Allah tetapkan dalam hidupnya.
10 Sebab Penyebab Lapang Dada
Ustadz Ahmad Zainudin Al Banjary
15 September 2024 | Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima, Bekasi