Shafura.com
  • Home
  • Belajar Islam
    • Adabul Mufrad
    • Adab wal Akhlak
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Makna Dzikir & Doa
    • Haji & Umrah
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Umum
    • Resep Diet DEBM
  • Layanan
    • Jasa Pembuatan Website
    • Jasa Pemasaran Digital
    • Pakaian Syari Murah
  • Arsip
No Result
View All Result
Shafura.com
  • Home
  • Belajar Islam
    • Adabul Mufrad
    • Adab wal Akhlak
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Makna Dzikir & Doa
    • Haji & Umrah
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Umum
    • Resep Diet DEBM
  • Layanan
    • Jasa Pembuatan Website
    • Jasa Pemasaran Digital
    • Pakaian Syari Murah
  • Arsip
No Result
View All Result
Shafura.com
No Result
View All Result

Memahami Kaidah Fiqih ke-39 dan ke-40: Mengatur Ibadah dan Kewajiban dalam Kehidupan Sehari-hari

Ummu Farid by Ummu Farid
October 6, 2024
in Belajar Islam, Catatan Kajian
0
Memahami Kaidah Fiqih ke-39 dan ke-40: Mengatur Ibadah dan Kewajiban dalam Kehidupan Sehari-hari
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Kaidah ke-39

“Boleh Mendahulukan Ibadah dari Syarat Wajibnya, Tapi Tidak Boleh Mendahulukan Ibadah dari Sebab Wajibnya”

Dalam kaidah ini, kita diajarkan tentang pentingnya memahami perbedaan antara sebab wajib dan syarat wajib. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

  • Sebab Wajib: Tanda yang ditetapkan oleh syariat untuk bolehnya melakukan suatu ibadah.
  • Syarat Wajib: Tanda yang ditetapkan oleh syariat untuk diwajibkannya melakukan ibadah tertentu.

Sebuah hadits Rasulullah ﷺ menjelaskan tentang pelanggaran sumpah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa telah bersumpah atas sesuatu, namun ia melihat ada hal lain yang lebih baik, maka hendaknya ia melaksanakan hal yang lebih baik, dan membayar kafarat atas sumpahnya.” (HR. Muslim)

Beliau bersabda bahwa jika seseorang bersumpah untuk tidak melakukan sesuatu, namun setelah itu melihat hal tersebut baik, maka dia diperbolehkan untuk menebus sumpahnya dengan melakukannya.

Misalnya, seseorang bersumpah, “Demi Allah, aku tidak akan mendekati si Fulan.” Namun, ketika mengetahui bahwa Fulan adalah orang yang baik dan rajin mengaji, maka dia boleh menebus sumpahnya.

Dalam Al-Maidah, Allah menyebutkan beberapa tebusan dari sumpah:

  • Memberi makan kepada sepuluh orang miskin.
  • Memberi pakaian yang layak kepada fakir miskin.
  • Memerdekakan budak.

Jika tidak mampu melakukan salah satu dari ketiga hal tersebut, maka dia harus berpuasa selama tiga hari.

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya (denda akibat melanggar sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang (biasa) kamu berikan kepada keluargamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Siapa yang tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasa tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah (dan kamu melanggarnya). Jagalah sumpah-sumpahmu! Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (QS. Al Maidah: 89)

Contoh Kasus

Berikut adalah beberapa contoh yang menggambarkan kaidah ini:

  1. Zakat
    • Sebab Wajib: Adanya nisab (minimum harta yang dimiliki).
    • Syarat Wajib: Harta harus telah sampai haul (satu tahun).
    • Misalnya, seseorang yang memiliki harta sebesar 85 juta rupiah. Jika harta tersebut telah ada selama satu tahun, maka dia wajib membayar zakat. Namun, jika belum genap satu tahun, meskipun sudah mencapai nisab, zakat belum diwajibkan.
  2. Tayammum
    • Sebab Wajib: Ketidakadaan air.
    • Syarat Wajib: Niat untuk melaksanakan shalat.
    • Contohnya, jika seseorang dalam perjalanan dan tidak menemukan air untuk wudhu, dia boleh melakukan tayammum dengan niat shalat.
  3. Menjamak Shalat
    • Sebab Wajib: Masuknya waktu shalat pertama.
    • Syarat Wajib: Masuknya waktu shalat kedua.
    • Menjamak shalat adalah suatu kebolehan untuk menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu. Sebab diwajibkannya menjamak shalat adalah ketika waktu shalat pertama telah masuk, sedangkan syarat untuk melaksanakannya adalah waktu shalat kedua juga telah tiba. Dengan kata lain, seseorang diperbolehkan untuk melaksanakan shalat kedua saat waktu shalat pertama sudah dimulai, asalkan waktu shalat kedua sudah masuk. Misal, Shalat Zuhur telah tiba, maka seseorang dapat melaksanakan shalat Asar juga pada waktu Zuhur.
  4. Mandi Wajib
    • Sebab Wajib: Adanya junub (keadaan tidak suci).
    • Syarat Wajib: Niat untuk shalat.
    • Jika seseorang dalam keadaan junub dan ia mandi dengan niat untuk shalat, maka mandi tersebut sah meskipun waktu shalat belum tiba. Namun, penting untuk diingat bahwa seseorang tidak boleh melakukan mandi wajib sebelum mengalami keadaan junub. Jika ia mandi terlebih dahulu dan kemudian mengalami junub, maka mandi sebelumnya tidak sah. Dalam kasus ini, ia harus mandi wajib lagi setelah mengalami junub agar dapat melaksanakan shalat
  5. Wudhu
    • Sebab Wajib: Adanya hadats kecil.
    • Syarat Wajib: Niat untuk shalat.
  6. Ihram dan Kafarat dalam Dzihar
    • Untuk melakukan ihram, seseorang harus memenuhi syarat sebelum melakukan pantangan ihram.
    • Allah Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

      Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

      Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur.

      Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.” (QS. Al Mujaadilah: 2-4)

Kaidah ke-40

“Diwajibkan Melakukan Sesuatu yang Diperintahkan Secara Sempurna, Tapi Jika Tidak Mampu Melakukan Sebagiannya, Maka Dia Tetap Diwajibkan dengan yang Dimampui”

Kaidah ini mengajarkan kita untuk melaksanakan perintah Allah secara sempurna. Namun, jika kita tidak mampu melakukannya sepenuhnya, kita tetap memiliki kewajiban untuk melaksanakan apa yang mampu kita lakukan.

Contoh Kasus

Berikut adalah beberapa contoh yang menjelaskan kaidah ini:

  1. Shalat
    • Seorang yang sehat diwajibkan untuk berdiri, rukuk, dan sujud dalam shalat. Namun, jika seseorang sedang sakit dan tidak mampu berdiri, dia diperbolehkan untuk duduk dan tetap diwajibkan untuk melakukan sujud jika memungkinkan.
  2. Zakat Fitrah
    • Pada saat Idul Fitri, setiap Muslim diwajibkan membayar zakat fitrah. Meskipun jumlah zakat fitrah yang disarankan adalah 2,5 kg beras, jika seseorang hanya memiliki 1 kg pada saat itu, maka itu tetap diperbolehkan.
  3. Wudhu
    • Dalam keadaan darurat, jika seseorang tidak menemukan air untuk berwudhu, dia diwajibkan untuk tayammum.

Semoga catatan kajian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai Kaidah 39 dan Kaidah 40 serta bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk melaksanakan ibadah dengan benar dan sesuai syariat. Aamiin, Barakallahu Fiikum


Kajian Kitab “Kaidah Fiqih”
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, M.A.
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima, Bekasi

Tags: Kaidah FiqihKajian KitabMasjid Al Ikhlas Dukuh BimaUstadz Dr. Musyaffa' Ad Dariny

RELATED POST

Belajar Bahasa Arab dari Nol: Panduan Lengkap Pelajaran 1–4 Durusul Lughah Jilid 1

Belajar Bahasa Arab dari Nol: Panduan Lengkap Pelajaran 1–4 Durusul Lughah Jilid 1

May 14, 2025
Tips Hemat Ratusan Juta: Booking Hotel untuk Umrah Ramadhan Mandiri

Tips Hemat Ratusan Juta: Booking Hotel untuk Umrah Ramadhan Mandiri

March 11, 2025
Menjelang Ramadan: 3 Hari Berkesan di Kota Nabi

Menjelang Ramadan: 3 Hari Berkesan di Kota Nabi

March 11, 2025
Umrah Ramadhan Mandiri? Bisa Banget! Pengalaman Seru Safar ke Haramain

Umrah Ramadhan Mandiri? Bisa Banget! Pengalaman Seru Safar ke Haramain

March 4, 2025
Next Post
Safar Umrah 14 Hari, Biaya Hemat di Bawah 25 Juta!

Safar Umrah 14 Hari, Biaya Hemat di Bawah 25 Juta!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CARI ARTIKEL

No Result
View All Result

KATEGORI BLOG

  • Belajar Islam
    • Adab wal Akhlak
    • Adabul Mufrad
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Ibadah
    • Fiqh Jenazah
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Haji & Umrah
    • Makna Dzikir & Doa
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Diet DEBM
    • Resep Umum
  • Terbaru

BLOG ARSIP

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • May 2021
  • April 2021
  • November 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • March 2020
  • January 2020
  • October 2019
  • June 2019
  • March 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • August 2017
  • July 2017

POST POPULER

  • Step-by-Step Menyiapkan Umrah Mandiri

    Step-by-Step Menyiapkan Umrah Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah Urutan! Hindari Kesalahan Fatal Saat Booking Tiket Umrah Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Checklist Perlengkapan Umrah yang Wajib Disiapkan Sebelum Berangkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Safar Umrah 14 Hari, Biaya Hemat di Bawah 25 Juta!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Konsep Rezeki dengan Benar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Shafura.com

Shafura.com adalah wadah untuk berbagai catatan kajian, pembelajaran hidup minimalis, tips bisnis, informasi kesehatan, dan pengalaman berharga yang dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Selengkapnya...

© 2024 Shafura.com. All Right Reserved | Web Dev by WebNesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Belajar Islam
    • Adabul Mufrad
    • Adab wal Akhlak
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Makna Dzikir & Doa
    • Haji & Umrah
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Umum
    • Resep Diet DEBM
  • Layanan
    • Jasa Pembuatan Website
    • Jasa Pemasaran Digital
    • Pakaian Syari Murah
  • Arsip

© 2024 Shafura.com. All Right Reserved | Web Dev by WebNesia