Bahaya dosa riba, yang disebutkan memiliki 73 pintu dosa. Pemahaman ini menjadi peringatan keras bagi umat Islam agar berhati-hati dan menjauhi praktek riba dalam kehidupan sehari-hari.
Kenapa Dosa Riba Sangat Besar?
Riba bukan sekadar dosa besar, tetapi merupakan salah satu perbuatan yang sangat merusak. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Riba itu terdiri dari 73 pintu” [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud]
Juga diriwayatkan oleh al-Hakim dengan tambahan
“Yang paling ringan diantaranya, misalnya seseorang menikahi ibunya. Dan riba yang paling berat ialah merusak kehormatan seorang Muslim
Lebih lanjut, dosa riba tidak hanya terkait dengan masalah harta, tetapi juga kehormatan. Hal ini menunjukkan bahwa dosa riba tidak hanya berbahaya secara individu, tetapi juga berdampak sosial yang besar.
Makna “73 Pintu Dosa Riba”
Angka 73 dalam hadits bukan untuk membatasi jumlah dosa riba, melainkan untuk menunjukkan banyaknya bentuk riba. Para ulama menjelaskan bahwa dosa ini mencakup berbagai jenis transaksi dan interaksi yang tidak sesuai dengan syariat.
Jenis-Jenis Riba
- Riba dalam Jual Beli
- Riba Fadhl: Pertukaran barang sejenis dengan jumlah yang tidak sama.
- Riba Nasi’ah: Penundaan pembayaran dalam transaksi barang yang sejenis.
- Riba dalam Hutang Piutang
- Meminjamkan uang dengan syarat pengembalian lebih banyak.
- Memberikan pinjaman dengan imbalan tambahan yang tidak sesuai syariat.
- Riba dalam Lembaga Keuangan
- Menyimpan uang di bank konvensional untuk mendapatkan bunga adalah haram.
- Jika tidak ada alternatif lain, misalnya untuk menerima gaji, maka hal ini dianggap darurat. Namun, wajib segera memindahkan dana tersebut ke bank syariah.
Riba dalam Kehormatan
Salah satu bentuk riba yang paling besar dosanya adalah mengambil kehormatan seorang muslim, misalnya dengan menceritakan keburukan orang lain.
“Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian, kehormatan kalian, haram atas kalian seperti terlarangnya di hari ini, bulan ini dan negeri ini.” (HR. Bukhari, no. 67, 105, 1741 dan Muslim, no. 30, dari sahabat Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu)
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menyampaikan informasi yang bisa merusak kehormatan orang lain.
Dampak Riba dalam Kehidupan
Makanan dan minuman yang berasal dari harta haram, termasuk riba, akan mempengaruhi diterimanya ibadah seseorang.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Jika engkau telah menunaikan zakat hartamu maka engkau telah melaksanakan kewajiban dan barang siapa yang mengumpulkan harta dari jalan yang haram, kemudian dia menyedekahkan harta itu, maka sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala, bahkan dosa akan menimpanya’. [HR. Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibbân dalam Shahihnya]
Riba tidak hanya mengundang murka Allah, tetapi juga mendatangkan kehancuran dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Cara Menghindari Dosa Riba
- Pelajari Ilmu Syariat
Menuntut ilmu tentang halal dan haram adalah wajib, terutama dalam mencari rezeki.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.” (HR. Ahmad) - Gunakan Bank Syariah
Jika memungkinkan, pilih bank syariah untuk mengelola keuangan. Hindari bunga bank konvensional kecuali dalam kondisi darurat. - Berhati-hati dalam Transaksi
Hindari semua bentuk transaksi yang mengandung unsur riba, termasuk pinjaman berbunga, hadiah yang tidak sesuai syariat, atau keuntungan tambahan yang tidak dibolehkan. - Jaga Kehormatan Muslim
Hindari menggibah, menyebarkan aib, atau tindakan lain yang merusak kehormatan sesama muslim.
Kesimpulan
Riba adalah dosa besar dengan dampak yang menghancurkan, baik dalam aspek harta maupun kehormatan. Memahami dan menjauhi berbagai bentuk riba adalah kewajiban setiap muslim. Mari kita berkomitmen untuk menjaga diri dari dosa riba dan mengupayakan rezeki yang halal agar ibadah kita diterima oleh Allah.
Semoga Allah memberikan kekuatan untuk menjauhi segala bentuk riba dan menjadikan kita hamba yang diridhai-Nya. Aamiin, Barakallahu fiikum
Kajian 73 Pintu Riba
Ustadz Erfandoni Tarmizi, Lc, MHI
Masjid Raya Al Azhar Summarecon, Bekasi