Saat mencapai usia yang lebih matang, pertanyaan seputar pilihan antara ibadah haji, umrah, atau memiliki rumah mungkin muncul dalam pikiran kita. Antrian panjang untuk haji, yang mencapai hingga 20 tahunan untuk daerah Jabodetabek, menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk menunda haji dan memilih umrah terlebih dahulu. Tapi, benarkah umrah dapat dilakukan sebelum haji? Dan apakah lebih baik mendaftar haji terlebih dahulu?
Umrah atau Haji: Mencari Solusi di Antara Ibadah dan Kepemilikan Rumah
- Bolehkah Umrah Sebelum Haji? Menurut para ulama, jika seseorang mampu secara dana dan fisik, berumrah sebelum haji tidaklah masalah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah melakukan umrah tiga kali sebelum menjalankan ibadah haji.
- Prioritaskan Haji: Mayoritas ulama menekankan pentingnya menjalankan ibadah haji segera bagi yang mampu secara finansial dan fisik. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa haji adalah kewajiban bagi mereka yang sanggup.
Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam. (QS. Ali Imran: 97)
- Pertimbangkan Pendaftaran Haji: Biaya pendaftaran haji di Indonesia mencapai 25 juta, sebuah jumlah yang signifikan. Jika memiliki tabungan yang cukup, sebaiknya segera mendaftar haji karena menunggu bisa semakin lama.
Mengutamakan Prioritas: Ibadah atau Kepemilikan Materi?
- Manfaatkan Pahala: Jika meninggal dalam masa penantian haji setelah mendaftar, Insya Allah akan tetap mendapatkan pahala haji dari Allah.
Siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang banyak dan kelapangan (rezeki dan hidup). Siapa yang keluar dari rumahnya untuk berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian meninggal (sebelum sampai ke tempat tujuan), sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa: 100)
- Menetapkan Prioritas: Ketika memilih antara haji, umrah, atau memiliki rumah, hendaknya kita menjadikan Allah sebagai prioritas utama dalam hidup kita.
“Dan sungguh balasan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mereka bertaqwa” (QS. Yusuf: 57).
- Memahami Skala Prioritas: Meskipun memiliki keinginan untuk memiliki rumah, tetapi memprioritaskan ibadah haji atau umrah adalah tindakan yang lebih utama dalam Islam.
“Haji mabrur itu tidak memiliki balasan kecuali surga” (HR. Al Bukhari 1773, Muslim 1349).
Haji hukumnya wajib jika mampu, sedangkan membeli rumah hukumnya tidak wajib walaupun mampu, maka hendaknya haji didahulukan dari membeli rumah, selama masih bisa menyediakan tempat tinggal dengan cara lain seperti mengontrak.
Maka orang yang memiliki dana yang cukup untuk berhaji hendaknya segera berangkat haji, walaupun belum memiliki rumah. Semoga dengan ia mengurungkan maksudnya untuk membeli rumah demi berangkat haji, akan jadi sebab digantinya rezeki lain yang lebih baik oleh Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh, tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza Wa Jalla, kecuali Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari sesuatu itu bagimu” (HR Ahmad 23074, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/734).
Lebih lagi dalam ibadah haji, ada kesempatan besar untuk memperoleh ijabah doa, maka dapat digunakan untuk minta dimudahkan dalam hal memiliki rumah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumrah, mereka adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, dan mereka pun ternyata memenuhi panggilan Allah itu. Jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah kabulkan” (HR. Ibnu Majah 2357. dihasankan Al Albani dalam Shahih Ibni Maajah).
Kesimpulan: Memilih yang Terbaik untuk Kehidupan Akhirat
Dalam menentukan antara ibadah haji, umrah, atau kepemilikan rumah, yang terbaik adalah mendahulukan ibadah kepada Allah. Semoga Allah memudahkan kita dalam menentukan langkah terbaik dalam kehidupan ini dan memberikan kita kesempatan untuk menjalankan ibadah-Nya dengan sebaik-baiknya. Aamiin. Barakallahu fiikum