Hai Sahabat, Kembali berbagi cerita tentang perjalanan promilku, terutama setelah menjalani proses HSG. Tindakan HSG di tanggal 27 Desember 2023 Baca: Pengalaman HSG di RSIA SamMarie Basra
Saya langsung membuat jadwal temu janji dengan dokter, akhirnya tiba juga hari Jumat, 29 Desember 2023. Antrean tidak terlalu panjang, dan dengan nomor antrian 6, perkiraan waktu layanan sekitar pukul 11:25. Alhamdulillah, meski tiba di rumah sakit pukul 11.47, antrian poliklinik masih nomor 2. Sungguh membangkitkan semangat!
Perjalanan promilku terus memberikan cerita-cerita baru, dan hari itu, khususnya pada pukul 1 siang, menjadi momen yang penuh harap. Antrian 6 yang selama ini menjadi tungguan akhirnya tiba, dan panggilan itu membawa kelegaan yang dinanti-nanti. Dengan degupan hati yang tak tertahankan, aku melangkah memasuki ruang dr. Rr Niken Pudji Pangastuti, Sp.OG, K.FER.
Sesampainya di ruangannya, aku merasa deg-degan, menantikan hasil yang akan disampaikan. Masya Allah, dr. Niken begitu positif dan ramah. Beliau menanyakan hasil test sperma suami dan semua pemeriksaan promil yang sudah aku lakukan di 3 rumah sakit dan dokter berbeda. Dr. Niken, sang dokter keempat dalam perjalanan promil kami, memberikan kabar baik tentang sperma suami. Alhamdulillah, cukup baik pergerakannya dan jumlahnya. OKE!, ceunah…
Namun, yang paling ditunggu-tunggu adalah hasil HSG. Beliau tersenyum dan berkata, “Alhamdulillah, Masya Allah, bagus nih!” Sambil mengeluarkan hasil dari amplop besar, sebuah potret HSG yang memperlihatkan cairan kontras lancar mengisi uterus dan kedua tuba falopi tanpa ada sumbatan.
Terharu, rasanya ingin menangis tapi kusimpan haru itu. Walau belum berhasil hamil, mendengar kondisi sehat sudah membuatku bahagia. Dr. Niken menjelaskan bahwa kemungkinan penyebab belum hamil adalah kurangnya penetrasi sperma, jadi janji temu antara sperma dan sel telur belum terjadi.
Dr. Niken menyarankan untuk menjalani USG transvaginal. Dengan kecepatan yang mengesankan, alat USG masuk tanpa drama. Hasilnya, ada kemungkinan tidak terlihat jelas telur karena baru dua hari setelah HSG.
Dokter memberikan obat pelancar haid selama 2 siklus dan pil penyubur. Dokter juga memberikan resep kapan harus diminum, dengan menegaskan bahwa pil tersebut bukan untuk mencegah kehamilan. Dalam suasana yang sangat santai, dr. Niken memberikan saran penuh kesabaran dan keikhlasan. Kami merencanakan umrah akhir bulan Februari 2024 Insya Allah, dan dr. Niken mendukung dengan memberikan resep yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan tulus, aku menerima takdir yang pasti terbaik dari Allah.
Total biaya kunjungan kali ini mencapai Rp 1.667.062, dengan rincian sebagai berikut:
- Konsultasi dengan dr. Niken: Rp 310.000
- Biaya USG: Rp 445.000
- Cyclo Progynova 42 tablet: Rp 475.902
- Femara 2,5 mg 5 tablet: Rp 350.160
- Biaya administrasi pasien rawat jalan dr. Niken: Rp 45.000
Melalui perincian tersebut, semoga dapat memberikan gambaran kasar mengenai pengeluaran selama perjalanan ikhtiar promil. Tetap semangat dan optimis, karena setiap langkah kecil menuju impian memiliki arti yang besar. Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi Sahabat pejuang dua garis. Insya Allah, segala upaya dan doa kita akan mengantarkan pada takdir yang paling baik. Aamiin.