Hidup seringkali terasa rumit, tapi sebenarnya cukup sederhana: follow aja, ngikut aja. Gak perlu bikin rumus baru atau dalil baru. Mudah kan?
Mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah
Dalam Al-Quran, kita diajarkan bahwa taat akan membawa kita menuju surga. Rasulullah, sebagai manusia yang paling taat kepada Allah, akan masuk surga secara otomatis. Jadi, untuk menuju surga,berusahalah untuk bertakwa.
Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Ali Imran: 133-134)
Akan tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapat surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka kekal di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Apa yang di sisi Allah itu lebih baik bagi orang-orang yang selalu berbuat baik. (QS. Ali Imran: 198)
Hati-hati dengan Dalil Sendiri
Banyak orang terjebak dalam membuat dalil-dalil sendiri, yang sebenarnya hanyalah bisikan setan.
“Kamu lihat itu, si C pake jilbab lebar-lebar, tapi dengar-dengar katanya suka ngegosipin orang.” aku sih yang penting jilbabin hatinya dulu, baru kepalanya. padahal
“Yang penting hatinya bersih, daripada cuma pake jilbab lebar tapi bawaannya cuma ghibah terus”.
Padahal, orang yang baik adalah orang yang mau menjalankan perintah Sang Pencipta. Allah memerintahkan untuk menutup aurat, maka lakukanlah itu sebagai langkah awal menuju kebaikan sejati.
Menutup Aurat dengan Benar
Banyak yang sadar akan kewajiban menutup aurat, tapi belum tahu cara yang benar. Sibuk menonton tutorial hijab di YouTube, hijab lilit, pakai jarum pentul banyak jadi bikin sulit. Padahal syarat menutup aurat sebenarnya simpel, cukup cek Tutorial di Surah An-Nur Ayat 31.
Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. (QS. An Nur: 31)
Hijab dan Penjara Dunia
Pertimbangkan hal lain lagi… Bisa jadi rambut terlihat, sehingga dipilih menggunakan ciput yang kadang membuat pusing. Sebenarnya tidak ada kewajiban menggunakan ciput, bisa saja menggunakan bandana atau slayer. Ribetnya menggunakan jilbab yang menutupi dada bisa membuat gerah, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Namun, ingatlah bahwa gerah hanya sementara!
Belum lagi sikap negatif beberapa orang yang belum mengenakan hijab, mereka mengomentari orang yang sudah berhijab dengan mengatakan, “Lepaskan saja hijabmu, tidak ada manfaatnya, perilakumu masih buruk.”
Hijab dan sifat adalah dua hal yang berbeda. Jadi, janganlah menyalahkan hijab, tetapi perhatikanlah orangnya. Masih banyak hal yang perlu kita ketahui, dan membuka Al-Quran adalah langkah awal yang baik. Pelajarilah ilmu agama agar tidak merugi, karena dunia ini memang suatu kerugian bagi orang-orang yang tidak beriman.
Yas, dunia memang seperti penjara bagi orang-orang yang beriman,
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2392)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menerangkan, “Orang mukmin terpenjara di dunia karena mesti menahan diri dari berbagai syahwat yang diharamkan dan dimakruhkan. Orang mukmin juga diperintah untuk melakukan ketaatan. Ketika ia mati, barulah ia rehat dari hal itu.
Adapun orang kafir, dunia yang ia peroleh sedikit atau pun banyak, ketika ia meninggal dunia, ia akan mendapatkan azab (siksa) yang kekal abadi.”
Al-Munawi rahimahullah dalam Mirqah Al-Mafatih menjelaskan, “Dikatakan dalam penjara karena orang mukmin terhalang untuk melakukan syahwat yang diharamkan. Sedangkan keadaan orang kafir adalah sebaliknya sehingga seakan-akan ia berada di surga.”
Referensi: https://rumaysho.com/11513-dunia-itu-penjara-bagi-orang-mukmin.html
Al-Quran sebagai Panduan Hidup
Dalam Al-Quran, kita dapatkan semua petunjuk hidup yang lengkap. Jadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, agar terhindar dari kesalahan dan tipu daya setan yang sebenarnya lemah.
Semoga kita selalu diberi petunjuk oleh Allah. Aamiin… Semoga artikel ini bermanfaat, Barakallahu fiikum