Menghilangkan kebiasaan upload foto memang tidak mudah. Selalu ada alasan pembenaran yang membuat kita sulit untuk menahan diri. Namun, sejatinya, apapun alasannya, kita sebenarnya ingin dilihat, bukan? Dalam dakwah, kita tidak perlu menggunakan foto diri. Namun, menahan diri untuk tidak terlihat di media sosial merupakan tantangan tersendiri.
Kebiasaan dan Rasa Malu
Upload foto diri juga melibatkan persoalan rasa malu. Rasa malu adalah bagian dari iman, dan wanita shalihah tidak suka pamer kecantikan. Mereka lebih memilih untuk memiliki rasa malu yang membatasi pergaulan. Saat rasa malu tertanam dalam diri, kita akan merasa risih jika diperhatikan oleh laki-laki.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Iman itu ada 60 lebih (atau 70 sekian) cabang. Iman yang paling utama adalah [ucapan] Laa ilaaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan malu termasuk cabang dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas ibnu Malik, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Malu akan memperindah sesuatu, sedangkan kekejian akan memperjelek sesuatu.” (HR. Tirmidzi)
Pentingnya Rasa Malu
Rasa malu tidak hanya berlaku dalam dunia nyata, tetapi juga dalam dunia maya. Kita tidak boleh membiarkan wajah kita berserakan di media sosial. Sebagaimana dikatakan, “Sebaik-baiknya wanita adalah tidak memandang dan dipandang.” Semangat, kita pasti bisa mengatasi tantangan ini! Mari muliakan diri kita, saudari.
Menghilangkan kebiasaan upload foto diri mungkin sulit, tetapi dengan kesadaran akan pentingnya rasa malu dan keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kita dapat melewatinya. Mari bersama-sama berjuang untuk meningkatkan kualitas diri kita dan muliakanlah diri kita sebagai wanita muslimah yang shalihah. Semoga Allah mudahkan, aamiin. Barakallahu fiikum