Catatan ketika saya menghadiri kajian Safari Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad di Masjid Imam Syafi’i Icakan, Ciamis, pada tanggal 26 Agustus 2023. Pemateri pertama, Ustadz Abu Qatadah حَفِظَهُ اللهُ, mengupas dengan mendalam mengenai ‘Ibadah di Masa Sulit dan di Masa Lapang’. Sementara itu, pemateri kedua, Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حَفِظَهُ اللهُ, mengajak kita merenung dengan tema ‘Sempurnakah Kita Sebagai Manusia Apabila Sudah Bertaqwa?’. Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya. Aamiin.
Ibadah di Masa Sulit & Masa Lapang menurut Ustadz Abu Qotadah:
Q.S. Al-Insyirah mengajarkan bahwa setiap manusia akan mengalami kesulitan dan kemudahan dalam hidupnya. Ustadz Abu Qotadah menyampaikan bahwa di masa sulit, seorang hamba bisa mendekatkan diri kepada Allah, begitu juga di masa lapang. Manusia yang jauh dari Allah pada saat sulit atau mudah adalah manusia yang buruk.
Beliau menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah di waktu lapang karena Allah akan mengenal kita di waktu sulit. Jika Allah mencintai seorang hamba, ujian dunia akan dipercepat. Ada empat tingkatan sikap manusia dalam menghadapi musibah: murka, sabar (hukumnya wajib), ridho, dan bersyukur. Musibah dapat menghapus dosa dan meningkatkan derajat.
Pandangan tentang Musibah:
Ustadz Abu Qotadah mengajarkan bahwa musibah pasti akan berakhir, dan kesulitan di dunia akan meringankan pertanggungjawaban di akhirat bagi orang yang bersabar. Jangan bersedih dengan kesulitan yang dihadapi karena janji Allah akan memberikan kenikmatan setelahnya.
Ngerinya… Jika Seseorang yang diselimuti kenikmatan di dunia, namun harus menghadapi kesulitan yang tidak terbayangkan di akhirat. Pentingnya memilih jalan kebaikan dan keberkahan yang akan membimbing kita menuju kebahagiaan sejati di dunia maupun akhirat.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah: Sempurnakah Kita Sebagai Manusia yang Bertakwa?
Ustadz Syafiq membahas kesempurnaan manusia dalam bertaqwa. Menyembah Tuhan yang menciptakan kita adalah langkah pertama menuju ketakwaan. Ia menekankan bahwa semua manusia sama mulia di mata Allah, yang paling mulia adalah yang bertaqwa.
Tips Istiqomah menurut Ustadz Syafiq:
- Bertaqwa untuk Solusi: Beribadah untuk menjadi insan yang bertaqwa, karena orang yang bertaqwa akan mendapatkan solusi dari Allah.
- Taqwa Terletak di Hati: Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang bertaqwa, dan taqwa berada di hati. Orang bertaqwa bukan berarti tidak pernah berbuat dosa, tetapi ia senantiasa berusaha menghapus dosa dengan amal kebaikan.
- Berlomba dalam Kebaikan: Berlomba-lomba untuk kebaikan, mulai dari puasa hingga sedekah. Orang beriman selalu berinfak dalam suka dan duka.
- Bertahan di Waktu Lapang: Biasakan sedekah sebisanya di waktu lapang, karena beribadah di waktu lapang lebih berat.
- Taubat dan Istiqomah: Orang yang bertaqwa akan taubat saat berdosa dan tidak terus-terusan melibatkan diri dalam perbuatan dosa.
Kajian di Ciamis Icakan ini membahas tentang pentingnya ibadah di segala kondisi kehidupan. Semoga artikel ini memberikan inspirasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua dalam menghadapi tantangan hidup. Aamiin. Barakallahu fiikum