Mengawali Perjalanan:
Akhir tahun 2020 menjadi momentum berharga bagiku. Berkat perjuangan dan tekad, berhasil menurunkan berat badan cukup banyak kilogram, di mana berat badanku turun menjadi 50 kg, mengartikan keberhasilan menurunkan 20 kg. Hasilnya, terjadi perubahan luar biasa pada kesehatan haidku. Alhamdulillah… Penuh semangat, saya berniat melanjutkan perjalanan promil setelah pulang umrah pada Januari 2020. Tapi, siapa yang menyangka, pandemi COVID-19 datang dan merubah segalanya.
Tertunda oleh Lockdown:
Lockdown membuat rencana promil harus diparkir dulu. Tentu, kecewa tak terhindarkan, tapi menyadari bahwa semuanya adalah takdir Allah. Dalam momen ini, kekhawatiran terhadap vaginismus yang selama ini mengekang muncul kembali dalam pikiran.
Berkenalan dengan Vaginismus:
Takut pada pemeriksaan USG transvaginal, saya bingung. Teman-teman yang sedang hamil tampaknya biasa saja dengan pemeriksaan itu. Maka, saya memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak. Bergabung dengan grup Vaginismus membuka mata saya tentang kondisi ini. Ternyata, vaginismus memiliki derajat, dan mungkin saja saya termasuk derajat rendah.
Vaginismus: Sebuah Pengertian Ringan dan Parah:
Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina menegang secara refleks, membuat penetrasi sulit. Ada derajat rendah hingga parah. Bagi saya, mungkin derajat rendah, sehingga masih bisa mengatasi pemeriksaan dokter dengan motivasi dan trik tarik serta hembus nafas.
Berjuang Bersama Vaginismus Squad:
Masuk ke dalam Vaginismus Squad tidak hanya memberikan pemahaman, tetapi juga memberikan dukungan nyata. Dalam upaya melawan vaginismus, saya mencoba melakukan latihan dilatasi secara mandiri. Namun, tidak mudah. Dilator paling kecil seukuran kelingking pun sulit dimasukkan dalam 30 menit pertama.
Dukungan Teman Seperjuangan:
Hampir putus asa, pikiran untuk mencari bantuan di rumah sakit muncul, meski dengan biaya yang tidak sedikit. Namun, teman seperjuangan memberikan semangat. Akhirnya, dengan tekad dan semangat, dilator no 1-4 berhasil dimasukkan. Ini menjadi langkah maju yang luar biasa, dan saya berhasil melakukan Intercourse setelah 9 hari dilatasi mandiri.
Melangkah ke Tahap Berikutnya:
Pada bulan Oktober 2021, saya mencoba kembali memulai promil di RS Primaya Tangerang, mengikuti program promil di Bocah Indonesia. Kabar baik datang dari dokter, rahim dalam kondisi baik dan normal. Sperma suami juga dalam kondisi baik. Namun, ketika kami meminta obat, dokter menyarankan saya untuk menjalani HSG.
Biaya di Bocah Indonesia untuk paket B4L (Bocah 4 Langkah) adalah sebesar Rp 2.150.000. Paket ini merupakan langkah awal yang komprehensif untuk mempersiapkan program hamil optimal, baik yang sudah memiliki pengalaman pemeriksaan sebelumnya atau yang baru memulai program hamil.
Langkah-langkah dalam paket ini mencakup:
- Konsultasi Fertility Workup Obgyn
- Ultrasonography (USG) Transvaginal
- Konsultasi Fertility Workup Andrology
- Analisa Sperma
Sebelum melakukan pemeriksaan, penting untuk memperhatikan beberapa informasi:
- Analisa Sperma: Puasa berhubungan atau ejakulasi 48-96 jam sebelum melakukan analisa sperma.
- USG Transvaginal: Jika haid teratur, pemeriksaan dilakukan pada hari ke-2 hingga ke-5 menstruasi. Jika tidak teratur, bisa datang kapan saja tanpa perlu menunggu waktu haid.
Penting untuk membawa hasil pemeriksaan sebelumnya (jika ada). Setiap kali datang, dikenakan biaya tambaan sebesar 100 ribu.
Semua yang terjadi dalam hidup kita adalah atas izin Allah. Termasuk vaginismus, penyakit yang mungkin sebagian orang anggap aneh. Meskipun kadang orang bertanya, “Masa HB aja ribet, masa vagina kaku,” seakan-akan ini hanya masalah kurang rileks.
Vaginismus, seperti ujian lainnya, datang bukan tanpa alasan. Allah menganggap kita mampu melewatinya. Janganlah kita lupa, Allah tidak akan mengujinya hamba-Nya di luar batas kemampuan. Ini adalah teguran indah bahwa setiap ujian memiliki tujuan dan hikmahnya masing-masing.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS Al-Baqarah [2:286]).
Ini menjadi pegangan dan semangat bagi para pejuang vaginismus, bahwa ujian ini adalah bagian dari takdir yang Allah yakini kita mampu menghadapinya. Untuk teman-teman pejuang vaginismus dan pejuang garis dua, semangat! Setiap langkah dan usaha kalian adalah perjuangan yang indah. Ingatlah, Allah tidak memberikan ujian di luar batas kemampuan kita. Teruslah berjuang dengan keyakinan bahwa setiap rintangan pasti memiliki akhir yang baik. Semoga kita semua diberi kekuatan dan ketabahan.
Kesimpulan:
Perjalanan promil saya adalah kisah penuh perjuangan, dari penurunan berat badan hingga mengatasi vaginismus. Meskipun masih ada tantangan, saya yakin setiap langkah membawa saya lebih dekat pada impian memiliki keluarga yang bahagia. Semoga kisah ini juga memberi semangat kepada yang tengah melalui perjalanan yang serupa. Tetap semangat dan percaya diri, karena setiap langkah kita berarti.