Allah memberikan kita pahala ketika berbuat baik dan ampunan ketika berdosa. Kebaikan dipermudah oleh Allah, dan sebagai mukmin, kepercayaan menjadi hal yang sangat penting.
Dalam catatan kajian ini, Ustadzah Ummi Yunengsih حفظه الله mengingatkan agar kita tidak sering bersumpah. Seorang mukmin haruslah dapat dipercaya, dan bersumpah tanpa menyebut nama Allah, maka termasuk syirik. Ketika bersumpah, harus meninggalkan sumpah dusta dan bohong.
24. Tidak Ridho dengan Sumpah yang Menyebut Nama Allah
Ridho terhadap sumpah atas nama Allah adalah sebuah tuntutan. Sebagaimana disampaikan dalam hadis, jika suami mengatakan, “Aku ridho kepada istriku,” itu merupakan keberkahan.
“Barangsiapa dikehendaki Allah (mendapat) kebaikan, maka ia akan diuji.” (HR. Bukhari).
Rasulullah menyatakan bahwa ujian yang diberikan Allah berupa harta, suami, teman, dan lainnya.
Apabila seseorang tidak ridho, keberkahan bisa dicabut. Salah satu kesalahan wanita adalah tidak ridho terhadap sumpah atas nama Allah, yang pada dasarnya adalah melecehkan nama-Nya.
Apabila Seseorang Bersumpah Dengan Nama Allah Di Hadapannya Hendaknya Ia Menerima Dan Ridha.
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang bersumpah dengan ayahnya. Kemudian beliau bersabda: “Janganlah kalian bersumpah dengan ayah-ayah kalian. Barangsiapa bersumpah dengan Allah, hendaknya ia menepati. Dan apabila ada yang bersumpah dengan Nama Allah di hadapannya hendaknya ia menerima (ridha), dan barangsiapa tidak ridha dengan Allah, maka ia bukan termasuk (golongan) Allah.” (Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 1708)], Sunan Ibni Majah (I/679, no. 2101).Dan dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “‘Isa bin Maryam melihat seseorang mencuri, kemudian ia berkata, ‘Apakah engkau mencuri?’ Ia berkata, ‘Tidak, demi Rabb yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain-Nya.’ Lalu ‘Isa berkata, ‘Aku beriman kepada Allah, dan aku mendustakan penglihatanku.’”Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (VI/478, no. 3444), Shahiih Muslim (IV/ 1838, no. 23)
Referensi : https://almanhaj.or.id/1882-bab-sumpah.html
Hadis menyatakan bahwa sumpah dengan nama Allah harus dihormati. Rasulullah melarang bersumpah dengan nama bapak sendiri dan mengingatkan agar kita ridho jika seseorang bersumpah dengan nama Allah.
Sumpah yang menyebut nama Allah harus diperlakukan dengan penuh kehati-hatian, karena itu melibatkan ketaatan kepada Allah dan tidak boleh dianggap sepele. Jika seseorang sudah dikenal sebagai pembohong, dan dia bersumpah berulang kali, kita harus mengingatkannya tentang ancaman bersumpah palsu.
“Terlaknat orang yang dimintai dengan wajah Allah dan terlaknatlah orang yang dimintai atas nama Allah kemudian ia menolak permintaannya, kecuali permintaan untuk memutuskan hubungan,” (HR. Thabrani, beliau berkata di dalam tanbihul ghafilin bahwa rijal isnadnya shahih kecuali syaikhnya yang bernama Yahya bin Utsman bin Shalih dan kebanyakan ahlu hadits mentsiqahkannya).
Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, (QS. Al Qalam: 10)
Perlu diingat, dosa adalah seperti gerbong kereta yang satu mengikuti yang lain. Untuk membersihkan diri dari dosa, penting untuk bertaubat. Salah satu amalan yang disarankan, terutama untuk mereka yang tidak lagi muda, adalah memperbanyak duduk di majelis ilmu. Duduk di majelis ilmu tidak akan merugikan, malah menjadi salah satu jalan menuju surga.
Semoga catatan kajian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang dosa yang sering diremehkan dan menjadi bahan introspeksi diri bagi kita semua. Aamiin. Barakallahu fiikum