Al-Adab al-Mufrad adalah kumpulan hadis yang membahas adab dan akhlak seorang Muslim. Dalam kajian bersama Ustadz Dr. Muhammad Dahri, MA حفظه الله, beberapa poin penting dan hikmah dapat diambil sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Menyambut Bulan Ramadan dengan Merenung
- Pentingnya Masuk Ramadan dengan Niat yang Benar. Seorang hamba perlu merenung saat memasuki Ramadan, berharap dosanya diampuni. Masuk Ramadan tanpa diampuni merupakan kerugian besar.
- Anak yang Tidak Masuk Surga melalui jalur bakti Orangtua. Merugi adalah ketika seorang anak tidak dapat masuk surga padahal orangtuanya masih hidup, dan dia tidak Berbakti kepada orangtua, padahal itu adalah suatu kewajiban.
- Bershalawat sebagai Bentuk Penghormatan kepada Rasulullah Mengucapkan shalawat setiap kali nama Rasulullah disebutkan dan ada pandangan ulama yang menyatakan wajibnya itu yang pertama.
Beramal Shaleh pada Malam Lailatul Qadr
Barangsiapa yang mendedikasikan kebaikan pada malam Lailatul Qadr karena dorongan iman dan dengan harapan ridho dari Allah, serta menjadikan malam tersebut hidup dengan ibadah sebisanya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.
Seseorang yang mendekatkan diri pada bulan Ramadan, melaksanakan tarawih, membaca Al-Quran, dan berbuat baik kepada sesama, telah melibatkan dirinya dalam amalan ibadah Qiyamul Ramadan. Hal ini termasuk juga dalam mendekatkan diri kepada Allah, seperti menyiapkan sahur bagi orang-orang yang membutuhkan.
- Keistimewaan Malam Lailatul Qadr Malam Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan, dan amalan di malam tersebut mendapat keberkahan besar.
- Cara Mendapatkan Keistimewaan Lailatul Qadr Berdoa, beribadah, dan melakukan kebaikan pada malam Lailatul Qadr dapat mengampuni dosa-dosa yang lalu.
- Berkah Sahur dan Keberkahan Menyantap sahur memiliki kebaikan dan keberkahan.
Menyikapi Umur yang Masuk Ramadan
- Memanfaatkan Ramadan dengan Amalan Shalih Merugi adalah ketika Allah memberikan umur untuk masuk Ramadan, namun tidak dimanfaatkan untuk beramal shaleh.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” [HR. Ahmad, shahih]
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath:29)
- Menjadi Orang yang Membutuhkan Allah Kita sebagai hamba membutuhkan Allah dan membutuhkan pahala. Memberi sedekah kepada yang membutuhkan adalah tanda syukur.
- Bershawalat kepada Rasulullah sebagai Kebutuhan Bershalawat kepada Rasulullah adalah kebutuhan kita, dan dzikir setelah shalat fardhu adalah suatu keharusan.
- Berwasiat dalam Dzikir Rasulullah mewasiatkan untuk selalu berdzikir kepada Allah, berbuat baik kepada orangtua.
- Menghormati Lafaz Shalawat Ucapkan lafadz shalawat dengan benar karena setiap satu kali shalawat, Allah akan memberikan sepuluh kali lipat shalawat kepada kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)
Amalkanlah Shalawat Berikut
Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyyi. [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi]” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa hadits ini shohih)
[2] Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan, “Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid” [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia] (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 56. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shohih)
[3] Dalam riwayat Bukhari no. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.” [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
Itulah bacaan shalawat yang dapat kita amalkan dan hendaknya kita mencukupkan diri dengan shalawat yang telah diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janganlah kita mengamalkan shalawat yang sebenarnya tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apalagi mengandung kesyirikan semacam shalawat nariyah. Butuh pembahasan tersendiri untuk membahas shalawat nariyah ini.
Sumber https://rumaysho.com/203-perbanyaklah-shalawat-di-hari-jumat.html
Semoga catatan kajian ini membawa manfaat bagi kita dalam mengembangkan akhlak dan adab Islam dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. Barakallahu Fiikum