Ibadah haji dan menyembelih qurban tidak terlepas dari peristiwa Nabi Ibrahim Keduanya merupakan syiar umat Islam yang sangat besar, yang ditujukan untuk mengagungkan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Mengagungkan Syiar Allah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32). Mengagungkan syiar Allah adalah tanda ketakwaan kita kepada-Nya.
Luruskan Niat dalam Ibadah Haji dan Qurban
Dalam melaksanakan ibadah haji maupun qurban, niat kita haruslah semata-mata karena Allah. Allah berfirman, “Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah: 196). Haji adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imran: 97).
Hakikat Ibadah Qurban
Qurban adalah ibadah yang besar. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162). Hewan qurban yang kita sembelih, darahnya tidak sampai kepada Allah, namun ketakwaannya yang diterima oleh Allah. “Daging-daging qurban itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, dan tidak pula darahnya, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.” (QS. Al-Hajj: 37).
Pentingnya Pengorbanan dalam Islam
Islam mengajarkan kita untuk berkorban. Berhaji membutuhkan pengorbanan finansial yang besar, begitu juga dengan berqurban. Banyak orang yang rela menabung selama bertahun-tahun demi bisa berqurban. Kenapa? Karena Allah menjanjikan surga bagi orang yang beriman dan beramal saleh. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubah: 111).
Pengorbanan terhadap Sesama
Selain berkorban untuk Allah, Islam juga mengajarkan kita untuk berkorban demi sesama. Banyak hadits yang menganjurkan kita untuk bersedekah dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Puncak pengorbanan adalah ketika kita mampu mengorbankan diri demi menjalankan perintah Allah, sebagaimana kisah Nabi Ibrahim yang siap menyembelih putranya demi menaati perintah Allah.
Kesabaran dalam Pengorbanan
Hidup ini penuh dengan rintangan dan ujian, baik dalam menjalankan perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya, maupun dalam menghadapi ujian kehidupan. Semua itu bisa dihadapi dengan kesabaran. Allah berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10). Orang yang sabar akan meraih kemenangan dan kesudahan hidup yang membahagiakan, yaitu surga yang Allah janjikan.
Pesan Ustadz Ilham Akbar Umri, Lc Hafidzahullahu
Pada kesempatan ba’da Shalat Idul Adha, Senin, 10 Dzulhijjah 1445 H di Lapangan SD SMP Islam Riyadush Shalihin Perumahan Mutiara Insani, Kel. Padurenan, Kota Bekasi, Ustadz Ilham Akbar Umri, Lc Hafidzahullahu menyampaikan pesan penting sebagai berikut:
- Luruskan Niat: Setiap ibadah, termasuk haji dan qurban, harus dilakukan dengan niat yang lurus hanya karena Allah. Ibadah tanpa niat yang ikhlas akan sia-sia di hadapan Allah.
- Makna Pengorbanan: Haji dan qurban adalah bentuk pengorbanan yang besar dalam Islam. Pengorbanan ini tidak hanya berbentuk harta, tetapi juga waktu, tenaga, dan jiwa.
- Kesabaran dan Keikhlasan: Setiap pengorbanan memerlukan kesabaran dan keikhlasan. Tanpa dua hal ini, pengorbanan tidak akan bernilai di sisi Allah. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang sabar.
- Pengorbanan Nabi Ibrahim: Kisah Nabi Ibrahim yang siap menyembelih putranya adalah teladan tertinggi dalam pengorbanan. Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah harus di atas segalanya, bahkan atas cinta kepada anak.
- Pengorbanan Sehari-hari: Pengorbanan tidak hanya dilakukan saat haji dan qurban, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Membantu saudara-saudara yang membutuhkan, bersedekah, dan menjalankan perintah Allah adalah bentuk pengorbanan yang harus dilakukan setiap hari.
Doa dan Harapan
Mari kita berdoa kepada Allah agar dianugerahi kesabaran dalam menjalani kehidupan dan mampu mengorbankan yang terbaik di tengah keluarga dan masyarakat sekitar. Semoga kita semua dikumpulkan di surga Allah. Aamiin.
Penutup
Idul Adha mengajarkan kita banyak hal tentang pengorbanan, kesabaran, dan ketakwaan. Semoga kita bisa menjalani setiap ibadah dengan niat yang lurus karena Allah, dan semoga Allah menerima amalan kita semua. Aamiin. Barakallahu Fiikum
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah: 111).