Pernikahan adalah anugerah sekaligus amanah dari Allah. Setiap pasangan tentu mengharapkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Namun, perjalanan pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya rumah tangga terasa kering dan membosankan. Saat inilah setan bekerja keras untuk memisahkan suami dan istri.
“Jika bukan karena Allah menikah, maka rumah tangga akan berantakan.”
Lalu, bagaimana cara menjaga rumah tangga agar tetap harmonis dan penuh cinta?
1. Ingat Kembali Tujuan Pernikahan
Setan memiliki misi terbesar: memisahkan pasangan suami istri. Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim:
“Iblis berkata kepada bala tentaranya: ‘Aku tidak akan meninggalkan seseorang sampai ia bercerai dengan istrinya.’ Maka Iblis berkata kepadanya: ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.'”
Perceraian adalah “keberhasilan” setan yang paling besar karena menghancurkan pondasi keluarga, masyarakat, dan generasi penerus. Oleh karena itu, selalu ingat bahwa pernikahan adalah ibadah kepada Allah, dan pasangan kita adalah jodoh terbaik yang Allah pilihkan.
2. Bangun Kembali Kenangan Indah Awal Pernikahan
Ketika rasa bosan muncul, coba ingat kembali:
- Bagaimana awal mula bertemu dan menikah.
- Betapa bahagianya momen-momen indah bersama pasangan.
- Bahwa pasangan kita adalah rezeki dari Allah yang harus disyukuri.
Menghidupkan kembali kenangan ini dapat menumbuhkan rasa syukur dan cinta.
3. Komunikasi: Kunci Keharmonisan
Komunikasi yang baik antara suami dan istri adalah fondasi utama rumah tangga bahagia. Luangkan waktu untuk saling berbicara, tanpa gangguan anak atau pekerjaan.
Beberapa cara sederhana untuk menjaga komunikasi:
- Pillow Talk: Ngobrol santai sebelum tidur.
- Quality Time: Jalan berdua tanpa anak untuk sekadar makan atau rekreasi
4. Belajar Agama Bersama
Islam adalah agama yang sempurna, termasuk dalam mengatur kehidupan rumah tangga. Menuntut ilmu agama bersama pasangan bisa menjadi solusi.
Saat pasangan belajar agama:
- Kita menjadi lebih paham tentang hak dan kewajiban masing-masing.
- Kita tahu bagaimana menyikapi masalah rumah tangga dengan bijak.
- Ilmu yang didapat dari kajian akan diterapkan di rumah, dan ini akan menambah kebahagiaan.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS Ar-Rum: 21)
5. Bangun Keromantisan dalam Rumah Tangga
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh nyata bagaimana membangun keromantisan. Salah satu kisah yang patut diteladani adalah ketika beliau minum dari gelas bekas bibir Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Aisyah berkata: “Aku minum ketika sedang haid, lalu memberikan minum itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau meletakkan mulutnya di bagian bekas bibirku pada gelas tersebut, lalu meminumnya. Aku juga pernah menggigit daging ketika sedang haid, kemudian aku menyuapkannya kepada Nabi, dan beliau meletakkan mulutnya di bagian bekas bibirku.” (HR. Muslim)
6. Saling memberikan hadiah kecil sebagai tanda kasih sayang.
- Menunjukkan perhatian meski dalam hal-hal kecil.
- Menyempatkan waktu khusus untuk berdua.
Kebahagiaan sejati seorang muslim dan muslimah adalah ketika berada di dalam rumah bersama keluarga. Jika seseorang tidak merasa bahagia di rumah, maka ada yang perlu diperbaiki. Hal ini sering disebabkan oleh maksiat yang tidak disadari:
“Seseorang yang tidak bisa bahagia dalam rumah, tidak akan bahagia jika di luar.”
– dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Beristighfarlah, perbaiki hubungan dengan Allah, dan jauhkan maksiat.
“Ilmu yang didapat dari kajian, jika diamalkan di dalam rumah, akan membawa kebahagiaan dan ketenangan di dalamnya.”
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut), kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka, yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, ‘Aku telah melakukan begini dan begitu.’ Iblis berkata, ‘Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatu pun.’ Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya.’ Maka, Iblis pun mendekatinya dan berkata, ‘Sungguh hebat (setan) seperti engkau.’ (HR. Muslim no. 2813)
Perceraian adalah Kemenangan Besar bagi Iblis
Mengapa? Karena perceraian bukan hanya memisahkan suami-istri, tetapi juga menghancurkan fondasi kehidupan.
- Prosesnya panjang dan kronis
Perceraian sering kali diawali dengan konflik berkepanjangan: adu mulut, dendam, pertengkaran, dan emosi yang tidak terkendali. Akibatnya, kehidupan menjadi tidak efektif, dipenuhi kebencian, dan hilangnya kebermanfaatan untuk orang lain. - Anak menjadi korban
Anak-anak yang seharusnya tumbuh dalam kasih sayang orang tua justru menjadi korban egoisme. Kurangnya perhatian bisa membawa mereka ke pergaulan bebas, narkoba, atau perilaku negatif lainnya. - Pintu kemaksiatan terbuka lebar
Perceraian sering kali diikuti oleh kemaksiatan lainnya. Misalnya, seorang ibu yang terdesak ekonomi bisa tergoda untuk bekerja di jalan yang salah.
Setan tahu bahwa rumah tangga adalah bata-bata penyusun sebuah bangsa. Jika satu rumah tangga hancur, maka dampaknya akan meluas, menghancurkan generasi, merusak masyarakat, dan membawa banyak keburukan. Tidak heran, iblis sangat senang ketika berhasil memisahkan suami dan istri. Hancurnya rumah tangga adalah awal dari kehancuran umat.
Bersikap Tenang Saat Konflik
Konflik adalah hal wajar dalam pernikahan. Yang penting adalah bagaimana cara menyelesaikannya dengan tenang, tanpa emosi, dan dengan saling memahami.
Abu Darda’ berkata kepada istrinya Ummu Darda’. “Jika kamu sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha dan Apabila aku sedang marah, maka buatlah aku ridha dan. Jika tidak maka kita tidak akan menyatu. Kemudian Ibrahim berkata kepada Baqiyah “Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya, kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah”.
Pernikahan adalah ibadah, ladang pahala, dan amanah dari Allah. Jika rumah tangga mulai terasa kering dan membosankan, kembalilah kepada Allah, ingatlah kenangan indah bersama pasangan, dan perbaikilah komunikasi serta hubungan satu sama lain. Barakallahu Fiikum
Kajian Tematik “Ketika Rumah Tangga Mulai Kering & Bosan: Jatuh Cinta Lagi Setelah Menikah”
dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Masjid Raya Al Azhar Summarecon Bekasi