Penyakit ‘Ain adalah fenomena nyata yang sering kali diabaikan atau dianggap sebagai mitos. Dalam kajian ini, Ustadz Najmi Umar Bakkar menjelaskan mengenai penyakit ‘Ain, dampaknya, dan cara mengobatinya menurut ajaran Islam.
Pengertian Penyakit ‘Ain
‘Ain adalah penyakit yang menyerang badan maupun jiwa seseorang yang disebabkan oleh pandangan mata dari orang yang dengki atau kagum tanpa mendoakan barakah. Pandangan ini kemudian dimanfaatkan oleh syaitan, yang bisa menyebabkan orang lain tiba-tiba jatuh sakit atau bahkan meninggal dunia tanpa sebab yang jelas.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
“Ain Itu Benar-Benar Ada. Andaikan Ada sesuatu yang bisa “mendahului” TAKDIR, sungguh ‘ain itu yang BISA” (HR. Muslim no.2188, hadits dari Abdullah bin Abbas).
Penyebab dan Dampak Penyakit ‘Ain
Penyakit ‘Ain biasanya timbul karena hasad (dengki) atau kekaguman yang tidak disertai doa keberkahan. Banyak orang dari umat Rasulullah صلى الله عليه و سلم yang meninggal dunia akibat ‘Ain setelah ketetapan Allah.
“Kebanyakan orang yang ‘mati’ dari umatku Setelah ‘Taqdir Allah dan Ketetapan-Nya’ adalah dengan sebab ‘Ain” (HR. Al-Bazzar dalam Kasyful Astar 3/404, Lihat Shahiihul Jaami’ 1206, hadits dari Jaabir bin ‘Abdillah).
‘Ain juga bisa menyerang benda mati seperti rumah, pohon, barang, atau mobil, menyebabkan kerusakan atau kehancuran secara tiba-tiba.
Menghindari Penyakit ‘Ain
Salah satu cara utama untuk menghindari penyakit ‘Ain adalah dengan mendoakan barakah ketika kita merasa kagum terhadap sesuatu atau seseorang.
“Apabila Salah Seorang di antara kalian melihat dari saudaranya, dirinya ataupun hartanya yang Menakjubkan, maka doakan Keberkahan baginya, karena sungguh ‘Ain itu benar adanya” (HR. Ahmad IV/447, dan Ibnu Majah, Shahiihul Jaami’ 1/212).
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله menambahkan:
“Orang yang memandang dengan pandangan kagum khawatir bisa menyebabkan ‘Ain pada benda yang ia lihat. Maka cegahlah keburukan tersebut dengan mengucapkan: Allaahumma Baarik ‘Alaihi” (Ath-Thibbun Nabawi 118).
Pengobatan Penyakit ‘Ain
1. Mengetahui Siapa yang Menyebabkan ‘Ain
Jika diketahui siapa yang menyebabkan ‘Ain, orang tersebut harus mandi atau berwudhu dan air bekasnya digunakan untuk membasuh orang yang terkena ‘Ain.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Mengapa seseorang menyakiti saudaranya, harusnya dia mendoakan keberkahan.”
2. Ruqyah
Jika tidak diketahui siapa yang menyebabkan ‘Ain, maka bisa dilakukan ruqyah. Ruqyah bisa dilakukan untuk mengobati berbagai gangguan termasuk ‘Ain, gangguan jin, atau penyakit lainnya. Ruqyah bisa dilakukan sendiri atau meminta bantuan orang lain jika diperlukan.
3. Sedekah dan Berbuat Baik
Sedekah memiliki pengaruh yang sangat baik untuk mencegah penyakit ‘Ain dan kejahatan lainnya. Orang yang gemar bersedekah cenderung terlindungi dari berbagai penyakit dan malapetaka.
4. Doa dan Dzikir
Membentengi diri dengan doa dan dzikir, terutama dzikir pagi dan petang, serta membaca Al-Qur’an, sangat penting dalam menjaga diri dari penyakit ‘Ain. Salah satu doa yang dianjurkan ketika dipuji adalah:
“اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ (Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun)” .
Dengan menjaga tauhid, berdoa, dan bersedekah, kita dapat melindungi diri dari penyakit ‘Ain dan berbagai gangguan lainnya.