وَلَٰكِنَّ ٱللهَ حَبَّبَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمۡ وَكَرَّهَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡكُفۡرَ وَٱلۡفُسُوقَ وَٱلۡعِصۡيَانَۚ أُوْلَٰئِكَ هُمُ ٱلرَّشِدُونَ
“Tetapi Allah Menjadikan Kamu CINTA kepada keimanan, dan Dia menjadikan iman itu indah dalam hatimu, serta Dia Telah Menjadikan kamu BENCI kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang2 yang “mengikuti” jalan yang lurus” (QS.Al-Hujurat [49]: 7)
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Allah telah menjadikan hamba2-Nya yg beriman cinta kepada “Keimanan”, yaitu (dengan) “menumbuhkan” di dalam hati mereka rasa kecintaan kepada-Nya, dan “Indahnya” rasa Cinta itu kepada-Nya yg akhirnya Menjadikan mereka “Semakin” Termotivasi Untuk Mencintai-Nya” (Syifaa’ al-‘Aliil hal 57)
Perkuatlah cinta kita kepada Allah dan ajaklah keluarga kita untuk juga mencintai-Nya dengan memperkuat tauhid dan memperbaiki aqidah kita.
Rahasia dari ibadah maksimal yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya adalah karena mereka mencintai Allah. Mereka beribadah atas dasar cinta kepada-Nya, sehingga tidak mau melakukan perbuatan maksiat kepada-Nya.
Perlu diingat bahwa rokok tidaklah membatalkan puasa, yang benar-benar membatalkan puasa adalah tindakan merokok itu sendiri. Tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan tingkat ketakwaan kita. Kita harus menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Saat berpuasa, ada orang mampu menahan diri untuk tidak merokok. Namun ketika berbuka puasa, bukanya berbuka dengan kurma, malah dengan merokok, padahal tindakan itu tidak disukai oleh Allah.
Banyak orang yang menjalankan puasa namun hanya merasakan haus atau lapar, begitu juga dengan orang yang bangun untuk tahajud namun hanya merasa lelah.
“Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Betapa banyak pula yang melakukan shalat malam, hanya begadang di malam hari” (HR. Ahmad 2: 373.)
Takwa berakar di hati, dan jika hati kita telah bertakwa, maka secara otomatis tubuh kita juga akan bertakwa.
Mari kita memohon kepada Allah untuk diberikan ketakwaan di hati kita dan membersihkan diri kita. Meskipun kita sering melakukan kesalahan, namun kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Kita dapat memperbanyak ibadah taubat dan istighfar kepada-Nya. Jika kita telah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan taubat kita diterima oleh Allah, maka dosa-dosa kita akan diampuni dan dihapuskan oleh-Nya.
RINGKASAN TANYA JAWAB
Jika sedang di saudi, Zakat fitrah dapat dikeluarkan baik di Indonesia maupun di Saudi Arabia.
Antara Isya dan shalat terawih, lebih utama untuk melakukan dzikir setelah shalat Isya sebelum melaksanakan shalat rawatib.
Tidak diperbolehkan untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib setelah shalat terawih.
Ketika sedang dalam perjalanan (safar), lebih utama untuk tetap berpuasa, namun juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al Baqarah ayat 184.
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah: 184)
Cara bertaubat seperti apa?
8 SYARAT TAUBAT NASUHA
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
(1). “Wahai orang-orang yang beriman !! “BERTAUBATLAH” kepada Allah dengan Taubat Nasuha” (QS. At-Tahrim [66]: 8)
(2). “Dan bertaubatlah kamu semua kpd Allah, Wahai orang-orang yang Beriman, agar kamu Beruntung” (QS. An-Nur : 31)
(3). “Dan barangsiapa yang mengerjakan “kejahatan, dan menganiaya dirinya”, lalu dia mohon ampun kepada Allah, niscaya dia dapati Allah “Maha Pengampun”, lagi Maha Penyayang” (QS.An-Nisaa’ [4]: 110)
Setiap Manusia Pasti ia pernah Berbuat Dosa & Kesalahan Sepanjang Hidupnya. Maka wajib bagi mereka utk “bertaubat” kepada Allah Ta’ala, dan Tidak berputus asa dari Rahmat-Nya yang Sangat Luas.
Karena Sebanyak apapun Dosa yg Telah dilakukan seorang hamba, maka ALLAH Tetap akan Mengampuninya Selama dia bertaubat dengan cara Taubat Yg Benar.
Agar taubat diterima Allah, hendaknya seseorang itu melaksanakan 8 syarat :
(1). Menyesali “dosa-dosa” yg dilakukan, Sehingga Tdk Ingin Mengulangi Kembali
(2). Istighfar (memohon ampun) kepada Allah atas Dosa2 yang pernah dilakukan
(3). Berniat dan bertekad untuk tidak lagi mengulangi perbuatan dosa dan maksiat
(4). “Meminta Maaf” kepada orang yang pernah dizhalimi, atau disakiti, dan juga mengembalikan barang orang lain yang pernah diambil
(5). Taubat dilakukan pada waktu masih terbukanya peluang untuk “Diterimanya” taubat, yaitu “sebelum ruh” itu sampai di kerongkongan, atau sebelum “Matahari” terbit dari arah barat, atau saat sebelum datangnya “ADZAB” hukuman dari Allah
(6). Memperbanyak amal setelah taubat
Ummu Farid, [25/03/2024 22.18]
“Dan barangsiapa yang telah “bertaubat” dan juga telah mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia telah bertaubat kepada Allah dengan Taubat Nasuha (yg Sebenar-Benarnya)” (QS. Al-Furqan : 71)
(7). Taubat itu dilakukan dengan “ikhlas”, bukan karena “makhluk / tujuan duniawi”
(8). Seseorang Yang Pernah “MENYERU” kepada kesesatan lalu diikuti oleh orang lain, hendaknya dia pun “mengumumkan taubatnya, & menjelaskan kesalahannya”
“Kecuali mereka yang telah BERTAUBAT, telah mengadakan perbaikan, dan (juga) Menjelaskan (Kebenaran), maka mereka itulah yang Aku “TERIMA” taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Baqarah : 160)
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
ولهذا كان من توبة الداعي إلى البدعة أن يبين أن ما كان يدعو بدعة وضلالة وإن الهدى في ضده
“Oleh karena itu, di antara bentuk taubat penyeru bid’ah adalah dia “Menjelaskan” bahwa apa yang pernah dia ‘seru’ adalah kebid’ahan & kesesatan, & Bertentangan dengan petunjuk” (‘Uddatus Shabirin 55)
Wahai Saudaraku…
Laksanakanlah 8 Syarat Utk Diterimanya taubat seperti di atas dan bergembiralah dengan sabda Nabi صلى الله عليه و سلم :
“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang Tidak punya dosa” (HR. Ibnu Majah dan ath-Thabrani, hadits dari Ibnu Mas’uud, Shahiihut Targhiib no. 3145)
Hindarilah kegiatan yang mendapatkan dananya dari bank konvensional, meskipun terlihat bersifat sosial. Sebenarnya, bank-bank tersebut terlibat dalam praktik riba, yang merupakan perilaku terlarang dalam Islam. Bantuan yang diberikan atau diterima dalam dosa tidak diperbolehkan.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. ” (QS. Al Maidah: 2).
Ketika seseorang belum mendapatkan jodoh, hal ini bisa disebabkan oleh banyak dosa atau bisa juga karena takdir Allah. Untuk itu, teruslah berusaha dan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan jodoh yang baik.
Tidak ada kewajiban untuk melakukan shalat saat bertaubat, namun shalat taubat adalah sunnah yang dianjurkan.
Lebih baik memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebelum tanggal 1 Syawal.
Jika memiliki rezeki untuk menabung haji dan sekaligus memiliki keinginan untuk memiliki anak (promil), maka berangkat haji adalah kewajiban bagi yang mampu, sementara memiliki anak adalah ikhtiar. Berdoa, berobat, istighfar, dan banyak bersedekah dapat membantu memudahkan rezeki untuk memiliki anak.
Catatan kajian di Masjid Raya Al Azhar Summarecon Bekasi bersama Ustadz Najmi Umar Bakkar hafidzahullah dengan tema “Ya Allah Aku Mohon Cintamu”. Jazakallahu khairan ustadz, semoga Allah memberkahi ustadz dan keluarga. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, dan semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kebenaran kepada kita. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa, sehingga kita dapat meraih cintanya Allah. Aamiin. Barakallahu fiikum.
Sosial Media Ustadz Najmi:
Telegram: https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official
Ya Allah aku memohon cintaMu, dan cinta dari mereka yang mencintaiMu, dan cinta terhadap apapun perbuatan yang Engkau cintai.
MasyaAllah Tabarakllahu, ilmu yang sangat bermanfaat 🌹
Semoga kita menjadi salah satu orang yg saling mencintai karena-Nya, semoga juga kita selalu dalam ke istqomahan untuk menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya, Aamiin Allahuma Aamiin