Dalam perjalanan rutin olahraga, Saya sangat merasakan manfaatnya. Terlebih lagi, benar-benar dipacu untuk konsisten berolahraga dan aktifitas lainnya juga ikut memberikan dorongan yang begitu kuat.
Misalnya, ketika ada jadwal kajian pagi jam 8, Saya sudah mulai memasak sebelum jam 6, lalu melanjutkan olahraga, mandi, dan bersiap-siap untuk berangkat ke kajian.
Pada tanggal 25 Februari, itu adalah sesi terakhir badminton sebelum Saya dan keluarga berangkat safar ke Turki dan Tanah Suci. Safar berlangsung selama 12 hari, dan meski berniat untuk tetap latihan, ternyata tidak memungkinkan. Namun, berhasil menjaga aktivitas fisik dengan jalan kaki di setiap kunjungan wisata di Turki, maupun saat pergi ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta saat city tour. MasyaAllah, terutama saat melaksanakan umrah, langkah mencapai lebih dari 20.000 langkah sehari. Di Mekkah, berusaha untuk melakukan thawaf sunnah setiap hari minimal sekali, memandangi Ka’bah, dan memanjatkan doa-doa. Setelah itu, kembali ke Indonesia pada tanggal 7 Maret, dan menjalani serangkaian aktivitas termasuk antar mertua ke salatiga, berkunjung ke rumah kerabat, serta perjalanan kembali ke rumah sampai bekasi maghrib lanjut shalat terawih malam pertama.
Selama Ramadan, kegiatan tetap padat, dan di hari kedua Lebaran mudik ke Mandailing selama 3 hari. Kemudian, kembali ke Jakarta pada tanggal 20 April.
Benar-benar tak terasa sudah hampir pertengahan bulan Syawal saat tiba di Bekasi. Lanjut qadha puasa dan puasa sunnah Syawal. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, karena pahalanya sungguh luar biasa.
Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatur waktu dengan baik. Di akhir pekan, ketika tidak berpuasa, memanfaatkan waktu dengan baik, terutama untuk menjalin silaturahim dengan saudara di Jabodetabek yang belum sempat bertemu saat lebaran. Namun, sebelum keluar rumah, menyempatkan waktu untuk berolahraga.
Selama kurang lebih 2 bulan, Saya tidak berolahraga, namun malam 27 april mencoba stepper sebelum tidur . Meskipun hanya 5 menit, rasanya sudah sangat melelahkan. Mungkin karena sudah lama tidak latihan, biasanya 20 menit pun bisa, hihi.
Mini stepper adalah alat meniru gerakan menaiki tangga untuk melibatkan berbagai otot tubuh bagian bawah dan inti. Dilengkapi dengan dua pita resistensi yang dapat dilepas, stepper mini secara efektif melibatkan inti, bokong, lengan, dan bahu juga bisa menampilkan metrik latihan penting seperti jumlah langkah, waktu, kalori yang terbakar, mode pemindaian, dan repetisi per menit. Pengaturan yang mudah dan desain hemat ruang, mesin langkah portabel tidak memerlukan instalasi dan hanya memakan sedikit ruang.

Olahraga benar-benar menjadi salah satu ikhtiar sehat. Meskipun dalam perjalanan safar sekalipun dan begitu padat kegiatan, Alhamdulillah tetap merasa sehat. Selama periode 4 bulan dari 23 Oktober 2023 hingga 25 Februari 2024, benar-benar terasa manfaatnya. Dan baru-baru ini, setelah libur 2 bulan dan mulai lagi rutinitas gymku pada tanggal 28 April 2024. Tetap semangat!
Berolahraga di rumah sambil membaca buku berjudul “Manajemen Waktu Para Ulama“, Saya bersepeda indoor selama 22 menit dan berhasil membakar 112 kalori. Kemudian, melanjutkan dengan latihan bebas selama 30 menit yang membakar 130 kalori. Semua ini dapat saya pantau melalui Gelang pintar yang saya beli disini, yang dapat menghitung langkah, jarak tempuh, kalori terbakar, kualitas tidur, dan juga berfungsi sebagai alarm. Dan untuk strap penggantinya, disini.

Update Perubahan Berat Badan:
- Oktober 2023: 63 Kg
- November 2023: 61 Kg
- Januari 2024: 60.7 Kg
- Maret 2024: 56 kg
- 23 April 2024: 56.45 Kg
Alhamdulillah, sudah takut aja naik berat badan hihi karena saat lebaran gak bisa menahan untuk makan, apa saja dimakan. Setiap berkunjung ke rumah saudara, pasti menyantap makanan dengan lahap. Tapi sepertinya penggunaan aligner juga memengaruhi, jadi harus membatasi makan hanya pada waktu tertentu saat tidak sedang berkunjung. Lebih dari itu, malas untuk ngemil karena harus melepas aligner wkwkwk.
“Aligner” adalah alat yang digunakan untuk merapikan gigi. Baca artikelnya disini.
Begitulah cerita perjalanan ikhtiar sehat dan berbonus langsing hehe. Saya juga sebenernya super duper males yang namanya olahraga, lalu di ajak olahraga badminton tiap Ahad sama tetangga, terus diajak gym ke tempat gym khusus perempuan sama teman. Capek! Asli males juga… Tapi, setelah merasakan manfaatnya, saya paksa diri, dan lama-lama menjadi kebiasaan dan bisa. Masya Allah, Tabarakallah Badan sehat, bisa menjalani ibadah dengan kuat. Benar-benar tahun-tahun sebelumnya, biasanya kalau tidak pas di Haramain, sakitnya, ya pas sampai Indonesia sakitnya. Tahun ini, safar 2 pekan ke Turki dan Tanah Suci, dilanjut bulan Ramadhan yang malamnya pun kurang waktu tidur dan dilanjut pula mudik lebaran ke Mandailing yang perjalanan pulang perginya saja sepekan. Alhamdulillah, atas izin Allah, badan sehat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, artinya: “Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4/69, shahih kata Syaikh Al Albani)
Olahraga Bisakah Jadi Ibadah?
Ada perkataan ulama: “Betapa banyak amalan yang berbentuk amalan dunia kemudian karena niat yang baik berubah menjadi amalan akhirat.” (Ta’lim Al-Muta’allim Thariq At-Ta’allum karya Imam Az-Zarnuji)
Contoh yang dimaksud adalah amalan dunia yang asalnya tidak berpahala, lalu diniatkan baik untuk menguatkan dalam ibadah seperti: Makan dengan tujuan untuk menguatkan dalam ibadah, maka berubah menjadi amalan akhirat. Olahraga dengan tujuan untuk sehat agar ibadah makin giat, maka berubah menjadi amalan akhirat, dan seterusnya.
Yuk, olahraga! Semoga Allah memberikan kesehatan dan memberi kita kemampuan untuk selalu taat terhadap perintah-Nya. Aamiin. Barakallahu Fiikum