Shafura.com
  • Home
  • Belajar Islam
    • Adabul Mufrad
    • Adab wal Akhlak
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Makna Dzikir & Doa
    • Haji & Umrah
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Umum
    • Resep Diet DEBM
  • Layanan
    • Jasa Pembuatan Website
    • Jasa Pemasaran Digital
    • Pakaian Syari Murah
  • Arsip
No Result
View All Result
Shafura.com
  • Home
  • Belajar Islam
    • Adabul Mufrad
    • Adab wal Akhlak
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Makna Dzikir & Doa
    • Haji & Umrah
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Umum
    • Resep Diet DEBM
  • Layanan
    • Jasa Pembuatan Website
    • Jasa Pemasaran Digital
    • Pakaian Syari Murah
  • Arsip
No Result
View All Result
Shafura.com
No Result
View All Result

Al-Adabul Asyarah: Memahami Sepuluh Adab (Bagian 01)

Ummu Farid by Ummu Farid
February 10, 2024
in Adab wal Akhlak
0
Al-Adabul Asyarah: Memahami Sepuluh Adab (Bagian 01)
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Al-Adabul Asyarah, atau Adab yang sepuluh, mengajarkan tentang pentingnya adab dalam kehidupan sehari-hari. Adab Salam, izin, makan, komunikasi (berbicara), dan Adab tidur.

Mengapa sepuluh? Keputusan ini merupakan ijtihad dari beliau yang memperhatikan perhatian khusus terhadap adab-adab tersebut karena relevansinya yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Adab merupakan nilai yang dipuji oleh syariat dan masyarakat, yang membuat pelakunya disebut sebagai muaddab.

Tujuan adab adalah untuk mengorangkan orang. Oleh karena itu, menjadi orang yang beradab adalah tuntutan dari ajaran Islam yang mulia.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” 

(HR. Ahmad dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami).

Sumber adab dapat ditemukan dalam Al-Qur’an, Sunnah, dan kesepakatan masyarakat yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Ini menjadikan adab bisa berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu waktu ke waktu lain.

Mengapa kita harus beradab? Karena Nabi Muhammad adalah teladan utama dari orang yang beradab, dan akhlaknya adalah Al-Qur’an. Dakwah yang dilakukan dengan adab lebih penting daripada sekadar pengetahuan yang luas. Hormatilah orang tua dan cintailah yang lebih muda, karena adab sangat penting dalam berdakwah dan berinteraksi dengan masyarakat.

1. ADAB SALAM

Saat bertemu dengan sesama Muslim, baik secara langsung maupun online, ucapkanlah salam dengan tulus dari hati, dan jika Anda yang diberi salam, hendaknya balaslah dengan penuh keikhlasan, “Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh“.

Namun, dalam implementasinya, seringkali kita menghadapi beberapa permasalahan. Salah satunya adalah bahwa kita tidak hanya dianjurkan untuk menyapa dengan kata “Assalamualaikum”, tetapi juga dianjurkan untuk menanyakan kabar dan mendoakan yang baik. Hal ini merupakan upaya untuk mempererat tali persaudaraan sesama Muslim, yang menjadi landasan iman kita. Oleh karena itu, sebarkanlah salam di tengah-tengah kita, baik dalam pertemuan langsung maupun tidak langsung.

Bahwa salam hanya ditujukan kepada sesama Muslim, bukan kepada non-Muslim. Lafal salam yang disarankan adalah “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh“.

Penulis juga menyebutkan bahwa yang paling sempurna adalah mengucapkan salam secara lengkap. Bahkan, setiap kali kita mengucapkan salam dengan lengkap, kita mendapatkan 30 kebaikan. Namun, jika hanya menjawab dengan singkat, ini tidak haram atau tidak berdosa.

Meskipun mengucapkan salam hukumnya sunnah, namun menjawabnya adalah wajib, baik secara individu maupun secara berjamaah. Jika seseorang yang mendengar salam namun tidak dimaksudkan untuknya, maka tidaklah wajib bagi mereka untuk menjawabnya.

2. ADAB IZIN

Meminta izin sebelum masuk ke ruangan seseorang, bukan setelah masuk. Berdirilah di samping kanan atau kiri pintu, izin yang disyariatkan untuk tempat yang tertutup seperti kantor, kamar, atau rumah.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Bisyr, ia berkata: “Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah orang, Beliau tidak berdiri di depan pintu, akan tetapi di samping kanan atau samping kiri, kemudian Beliau mengucapkan salam “assalamu ‘alaikum, assalamu ‘alaikum”, karena saat itu rumah-rumah belum dilengkapi dengan tirai”. [Hadist riwayat Abu Dawud].

Tujuan dari meminta izin sebelum memasuki ruangan seseorang adalah untuk menjaga privasi dan aurat dari pemilik rumah. Oleh karena itu, dianjurkan untuk berdiri di samping kanan atau kiri pintu.

Lafal izin adalah “Silakan masuk” atau kata-kata serupa. Jika izin tersebut diterima dengan baik, hendaklah kita bersyukur dengan mengucapkan “Alhamdulillah”. Namun, jika izin tersebut ditolak atau bahkan tidak dijawab, maka tetaplah bersikap lapang dada dan kembali pulang. Ini adalah wujud dari taat kepada perintah Allah sebagaimana yang tercantum dalam surat An-Nur ayat 28.

Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, janganlah masuk sebelum mendapat izin. Jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah,” (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nur: 28)

Jika tidak mendapatkan jawaban dari pemilik ruangan, maka pulanglah dengan kesadaran bahwa kita telah menjalankan adab dengan baik. Dengan demikian, ketika mendapat izin, bersyukurlah, dan jika ditolak, terimalah dengan lapang dada.

3. ADAB MAKAN

Sebelum memulai makan atau minum, mulailah dengan membaca “Bismillah”. Selanjutnya, makanlah dengan tangan kanan, dan ambillah makanan yang terdekat.

Terdapat beberapa permasalahan yang sering dihadapi. Salah satunya adalah mengenai pembacaan “Bismillah”. Meskipun disunnahkan untuk membacanya sekali di awal makan, namun boleh juga untuk membacanya lebih dari sekali, sesuai dengan keinginan. (Syaikh Bin Baz)

Selain itu, terdapat berbagai variasi dalam bacaan “Bismillah“, seperti “Bismillahirrahmanirrahim” atau “Bismillah ar-Rahman ar-Razaq“. Meskipun ada perbedaan pendapat di antara para ulama, yang paling utama adalah sesuai dengan hadits yang disampaikan oleh Ibnu Hajar dan Al Ushaimi.

Jika kita lupa membaca “Bismillah” di awal makan, namun ingat di tengah-tengah, maka kita bisa membaca “Bismillah fi awalihi wa akhiri“. Namun, jika kita lupa di akhir, maka tidak perlu membaca tasmiyah lagi.

Selain itu, wajib hukumnya untuk makan dengan tangan kanan. Jika terdapat banyak makanan, boleh mengambil yang jauh. Setelah selesai makan, dianjurkan untuk menjilati jari-jemari atau alat makan, tanpa mengeluarkan suara, sebagai bentuk syukur kepada Allah atas makanan yang diberikan.

Akhirnya, setelah selesai makan, jangan lupa untuk mengucapkan “Alhamdulillah” sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Jika kita mengucapkan doa yang lebih lengkap, itu lebih sempurna. Dalam doa tersebut, kita mengungkapkan rasa syukur yang kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya.

Misalnya, kita mengucapkan, “Ya Allah, terima kasih atas makanan ini. Kami bersyukur karena adanya listrik yang membuat proses memasak menjadi mudah. Alhamdulillah, sayur ini ditanam oleh petani, dan kami dapat membelinya dengan mudah. Segala puji hanya bagi-Mu, ya Allah.”

Dengan banyak bersyukur kepada Allah dalam doa, kita berharap menjadi sebab untuk diampuni dosa-dosa kita. Oleh karena itu, mari kita selalu mengucapkan doa dengan penuh rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya yang tiada henti.

4. ADAB BERBICARA

Dalam berbicara, marilah kita mengucapkan perkataan-perkataan yang baik dengan suara yang tenang, tanpa teriak, dengan artikulasi dan intonasi yang baik. Janganlah kita sibuk dengan ponsel ketika ada orang lain yang berbicara, karena itu merupakan satu bentuk adab yang harus dijaga.

Namun, dalam prakteknya, seringkali kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Salah satunya adalah mengenai kebaikan dalam pembicaraan. Kita diingatkan bahwa kebaikan adalah bahan pembicaraan kita, karena tidak ada yang senang mendengar kalimat-kalimat negatif. Namun, kebaikan ini dinilai berdasarkan syariat dan adat kebiasaan masyarakat.

Jika kita sulit untuk mengucapkan kata-kata yang baik, maka lebih baik untuk diam, sesuai dengan ajaran hadits.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, kita juga diingatkan untuk tidak teriak-teriak dalam berbicara, Jika ada situasi di mana kita perlu memanggil seseorang dengan lebih keras, maka tidak mengapa. Tapi, kalau bisa kita memungkinkan kita untuk mendatanginya maka itu lebih baik daripada teriak-teriak.

Pentingnya menggunakan intonasi dan artikulasi yang baik dan jelas juga ditekankan, agar ucapan kita dapat dipahami dengan baik oleh lawan bicara. Selain itu, kita perlu mendengar, memperhatikan, dan menyimak dengan baik setiap ekspresi dan bahasa tubuh lawan bicara kita.

Ketika ada orang yang sedang berbicara, maka mari kita menghadap kepadanya dan jangan memotong pembicaraannya. Kita diingatkan untuk memberikan keutamaan kepada orang yang lebih tua, lebih terhormat, memiliki jabatan yang tinggi, dan memiliki ilmu yang lebih tinggi. Ini merupakan salah satu bentuk adab, yang sesuai dengan ajaran hadits yang menyatakan bahwa yang lebih tua yang berbicara harus didahulukan.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Jibril memerintahkan aku untuk mengutamakan orang-orang tua” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra, 173. dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 4/74)

Juga dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata: “Pernah ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sedang bersiwak ada dua orang lelaki. Lalu diwahyukan kepada beliau untuk mendahulukan yang lebih tua, maksudnya mengambilkan siwak untuk orang yang lebih tua” (HR. Abu Daud 50, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud

Sumber hadits: https://muslimah.or.id/4088-hendaknya-tidak-mendahului-orang-yang-lebih-tua.html

5. ADAB TIDUR

Sebelum tidur, hendaklah kita menjalankan beberapa adab yang dianjurkan. Pertama, lakukanlah wudhu seperti biasanya. Kemudian, berbaringlah di sisi sebelah kanan, walaupun jika sebelah kiri juga diperbolehkan. Ini merupakan satu bentuk adab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, yang pastinya memiliki manfaatnya tersendiri.

Setelah itu, bacalah ayat kursi dari Surah Al-Baqarah ayat 255, lalu gabungkan kedua telapak tanganmu. Selanjutnya, bacalah Surah Al-Ikhlas dan dua surat perlindungan (Al-Mu’awwidzatain) yaitu surah Al Falaq dan An Nas. Setelah itu, tiupkan dengan sedikit air mulut (bukan meludah), dan usapkan pada bagian tubuh yang dapat dijangkau. Lakukanlah langkah-langkah ini sebanyak tiga kali.

Demikian catatan yang membahas tentang adab dan akhlak dalam pertemuan pekan kelima bersama Ustadz Ratno Abu Muhammad Lc, M.Ag dengan merujuk pada kitab “Al-Adabul Asyarah” karya Syaikh Shalih bin Hamd Al-‘Ushaimi. Semoga Allah memberkahi keduanya.

Semoga ilmunya dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya, aamiin.

Tags: Adab yang sepuluhAl Adab Al AsyarahSyaikh Shalih bin Hamd Al-'UshaimiUstadz Ratno Abu Muhammad Lc

RELATED POST

Al-Adabul Asyarah: Memahami Sepuluh Adab (Bagian 02)

Al-Adabul Asyarah: Memahami Sepuluh Adab (Bagian 02)

February 17, 2024
Penghormatan Terhadap Ilmu dalam Khulashah Ta’zhim Al-‘ilm (Bagian 04)

Penghormatan Terhadap Ilmu dalam Khulashah Ta’zhim Al-‘ilm (Bagian 04)

February 3, 2024
Penghormatan Terhadap Ilmu dalam Khulashah Ta’zhim Al-‘ilm (Bagian 03)

Penghormatan Terhadap Ilmu dalam Khulashah Ta’zhim Al-‘ilm (Bagian 03)

January 27, 2024
Penghormatan Terhadap Ilmu dalam Khulashah Ta’zhim Al-‘ilm (Bagian 02)

Penghormatan Terhadap Ilmu dalam Khulashah Ta’zhim Al-‘ilm (Bagian 02)

January 20, 2024
Next Post
Sikap Bijak dalam Menyikapi Perbedaan Pendapat dalam Fiqh

Sikap Bijak dalam Menyikapi Perbedaan Pendapat dalam Fiqh

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CARI ARTIKEL

No Result
View All Result

KATEGORI BLOG

  • Belajar Islam
    • Adab wal Akhlak
    • Adabul Mufrad
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Ibadah
    • Fiqh Jenazah
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Haji & Umrah
    • Makna Dzikir & Doa
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Diet DEBM
    • Resep Umum
  • Terbaru

BLOG ARSIP

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • May 2021
  • April 2021
  • November 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • March 2020
  • January 2020
  • October 2019
  • June 2019
  • March 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • August 2017
  • July 2017

POST POPULER

  • Step-by-Step Menyiapkan Umrah Mandiri

    Step-by-Step Menyiapkan Umrah Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah Urutan! Hindari Kesalahan Fatal Saat Booking Tiket Umrah Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Checklist Perlengkapan Umrah yang Wajib Disiapkan Sebelum Berangkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Safar Umrah 14 Hari, Biaya Hemat di Bawah 25 Juta!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Konsep Rezeki dengan Benar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Shafura.com

Shafura.com adalah wadah untuk berbagai catatan kajian, pembelajaran hidup minimalis, tips bisnis, informasi kesehatan, dan pengalaman berharga yang dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Selengkapnya...

© 2024 Shafura.com. All Right Reserved | Web Dev by WebNesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Belajar Islam
    • Adabul Mufrad
    • Adab wal Akhlak
    • Bahasa Arab
    • Fiqh Madzhab
    • Fiqh Muamalah
      • Mindset
    • Makna Dzikir & Doa
    • Haji & Umrah
  • Catatan Kajian
  • Inspirasi
    • Bisnis
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Minimalis
    • Travelling
  • Resep
    • Resep Umum
    • Resep Diet DEBM
  • Layanan
    • Jasa Pembuatan Website
    • Jasa Pemasaran Digital
    • Pakaian Syari Murah
  • Arsip

© 2024 Shafura.com. All Right Reserved | Web Dev by WebNesia