Pada Juni 2019, saya memulai perjalanan menuju hidup minimalis. Sebagai seseorang yang selalu senang dengan kerapihan dan tidak menyukai kekacauan, setiap hari saya menghabiskan waktu untuk merapikan barang-barang. Namun, pada kenyataannya, saya hanya berpindah-pindah barang dari satu tempat ke tempat lain tanpa pernah benar-benar menyederhanakannya.
Semuanya berubah ketika saya menemukan buku “Goodbye, Things” karya Fumio Sasaki, yang mengungkapkan pandangan hidup minimalis ala orang Jepang. Dari situlah, hidup saya mulai berubah. Selama dua kali proses pindahan, saya menyadari bahwa saya telah menyimpan banyak barang yang sebenarnya tidak memiliki nilai nyata di kehidupan saya.
Mulai dari barang-barang yang memiliki nilai sentimental seperti lukisan atau foto kenangan dari masa sekolah, hingga berbagai karya seni atau anyaman yang telah lama terlupakan. Saya menyadari bahwa benda-benda ini hanya menumpuk debu dan tidak lagi memberikan manfaat.
Awalnya, saya tidak tahu bahwa barang-barang bekas ini dapat dijual. Saya memberikannya kepada keluarga dan saudara, dengan harapan barang-barang ini akan diterima dan dipergunakan. Sayangnya, kebanyakan orang hanya ingin menerima barang secara gratis. Apakah mereka benar-benar memanfaatkannya atau tidak, saya tidak pernah tahu.
Suatu hari, saya mencoba mengambil foto rak kosmetik lama saya dan memutuskan untuk menjualnya di Instagram. Dan, tiba-tiba saja, barang tersebut laku terjual. Inilah awal dari perjalanan decluttering besar-besaran dan menjual barang bekas. Tentu saja, saya juga membagikan barang-barang yang saya anggap masih bisa berguna kepada mereka yang membutuhkannya. Saya sangat senang bisa menyingkirkan semua barang tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai memiliki hobi baru dan terlibat dalam bisnis. Tahun ini, semuanya tampaknya berubah dan semangat minimalis saya mulai pudar. Tapi saya bertekad untuk kembali kepada esensi minimalis dan melakukan decluttering lagi.
Jika ada yang membutuhkan barang-barang, saya menjual berbagai pakaian dan perabotan rumah di Carousell dengan username akun @preloveddedep. Saya juga senang untuk membagikan pengalaman dan pandangan saya terkait hidup minimalis. Semoga kita semua bisa menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan dan memahami bahwa hidup lebih berarti daripada sekadar kepemilikan barang. Terima kasih telah membaca ceritaku!